Saturday, June 20, 2015

Proses Perancangan Database

Happy weekend guys! Masih berhubungan sama database ya, jangan bosen bosen hehe... Kali ini kita akan membahas tentang Proses Perancangan Database. Yuk cekidot!

Dalam Proses Perancangan Database, terdapat satu sistem yaitu Sistem Daur Hidup Aplikasi Database.
1.     Pendefinisian Sistem
ð  Pendefinisian dari ruang lingkup system database, pemakainya dan aplikasinya
2.    Perancangan Database
ð  Perancangan model konseptual database
ð  Perancangan model logika database
ð  Perancangan fisik database
3.    Implementasi
ð  Pembuatan file database
ð  Penerapan aplikasi perangkat lunak
4.    Pengisian dan konversi data (loading)
ð  Pengisian data ke dalam database
ð  Pengkonversian data dari file lama ke file baru
5.    Konversi Aplikasi
ð  Aplikasi Software dari system lama ke system baru
6.    Testing dan Validasi
ð  Sistem baru di tes dan di validasi
7.    Operasi
ð  Pengoperasian system database dan aplikasinya
8.    Monitoring dan Pemeliharaan
ð  Pengontrolan dan pemeliharaan

Perancangan Database dalam Proses Perancangan Database
Kemudian ada juga Perancangan Database dalam Proses Perancangan Database. Perancangan database akan mendukung pengoperasian-pengoperasian dan tujuan dari organisasi
Tujuan Perancangan Database
Ø  Untuk menyajikan data dan hubungan antar data yang diperlukan oleh pemakai dan aplikasi
Ø  Untuk mempermudah pemahaman informasi
Ø  Untuk melengkapi model data yang mendukung transaksi-transaksi yang diperlukan
Ø  Untuk mendukung proses permintaan dan performance seperti waktu respon, waktu proses dan tempat penyimpanan
Fase-fase dari Proses Perancangan Database
  1. Pengumpulan dan analisis permintaan
  2. Perancangan model konseptual database
  3. Pemilihan DBMS
  4. Perancangan model logical database
  5. Perancangan fisik database
  6. Implementasi database

Fase-1. Pengumpulan dan analisis Permintaan-permintaan
Fase ini meliputi pengumpulan dan analisis permintaan dari para pemakai maupun area aplikasi dari Proses Perancangan Database.

Aktifitas-aktifitas yang dilakukan dalam salah satu fase Proses Perancangan Database ini:
ð  Mengidentifikasikan kelompok dari pemakai dan area aplikasi
ð  Mempelajari dokumen-dokumen yang ada
(bentuk-bentuk formulir, laporan, aturan-aturan)
ð  Menganalisis lingkungan operasional dan pemrosesan permintaan
ð  Mengadakan questioner dan interview

Fase-2. Perancangan Model Konseptual Database
ð  Fase ini meliputi penyajian data dan hubungan-hubungannya yang disimpan dalam database.
ð  Model data ini terpisah dari detail implementasi seperti DBMS yang digunakan, program aplikasi dan perangkat kerasnya.

Pada fase ini dilakukan 2 aktifitas:
a.  Perancangan skema konseptual
Aktifitas- aktifitas yang dilakukan:
ð  Mengidentifikasi tipe entity, atribut-atributnya serta keterhubungan antar entity
ð  Menentukan key dari atribut-atribut tersebut
ð  Menentukan cardinaliti ratio dan participation constraint
ð  Bila diperlukan ditambahkan spesialisasi atau generalisasi

Terdapat 2 macam pendekatan dalam Proses Perancangan Database:
  1. Perancangan skema tersentralisasi
ð  Semua permintaan user dan aplikasi dirancang menjadi satu kesatuan. Autorisasi tersentralisasi oleh DBA.
ð  DBA bertanggungjawab penuh dalam perancangan
ð  Diperlukan perancang database yang ahli dan memahami permintaan-permintaan untuk setiap pemakai

  1. Perancangan skema integrasi dalam Proses Perancangan Database
ð  Setiap kelompok pemakai dapat merancang database meraka sendiri-sendiri
ð  Setelah skema konseptual database terbentuk, proses integrasi dilanjutkan oleh DBA
ð  Pembentukan entity-entity, atribut-atribut dan domain harus jelas dan seragam pada setiap user group

Strategi-strategi pada perancangan skema dalam Proses Perancangan Database:
  1. Top Down Strategi
ð  Perancangan dimulai dari pendefinisian tipe-tipe entitynya terlebih dahulu, setelah itu dilanjutkan dengan keterhubungannya beserta atribut-atributnya
ð  Pendefinisian tipe entity dari lebih tinggi ke tipe yang lebih rendah. Contoh : menggunakan spesialisasi

  1. Bottom Up Strategi
ð  Perancangan dimulai dari pendefinisian atribut-atribut terlebih dahulu, setelah itu dilanjutkan dengan keterhubungannya beserta atribut-atributnya
ð  Pendefinisian tipe entity dari lebih rendah ke tipe yang lebih tinggi. Contoh : menggunakan Generalisasi

  1. Inside-Out Strategi
ð  Special kasus dari Bottom Up Strategi dimana difokuskan ke konsep-konsep utama baru ke konsep lainnya.

  1. Mixed Strategi
ð  Gabungan dari Top Down dan Bottom Up Strategi

  1. Perancangan transaksi dalam Proses Perancangan Database
ð  Transaksi merupakan represantasi dari aktifitas-aktifitas terhadap database
ð  Perancangan transaksi harus disesuaikan dengan kebutuhan para pemakai dan area aplikasi

Kegiatan-kegiatan dalam perancangan transaksi pada tingkat konseptual meliputi:
ð  Mengidentifikasi input/output
ð  Mengidentifikasi fungsi transaksi

Jenis-jenis Transaksi:
v  Retrieval transaksi
Transaksi yang mencari data untuk menampilkan laporan pada layer
v  Update transaksi
Transaksi untuk menambahkan, menghapus dan memodifikasi record-record di dalam database
v  Mixed transaksi
Transaksi untuk mencari data sekaligus untuk update data

Fase-3. Pemilihan DBMS dalam Proses Perancangan Database
Terdapat dua faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan DBMS dalam Proses Perancangan Database:
1. Faktor teknik
ð  Pendefinisian primary key, foreign key, tipe data dan domain
ð  Tersedianya control integrity, mekanisasi view, kamus data dan kemandirian data
ð  Tipe-tipe model data yang tersedia
ð  Pemeliharaan struktur file
ð  Kemudahan reorganisasi, indexing
ð  Tersedianya kompresi data
ð  Bahasa query yang tersedia
ð  Tersedianya system interface
ð  Multi user diperbolehkan
ð  Tersedianya backup dan recovery
ð  Tersedianya pengontrolan konkurensi
ð  Tersedianya penanganan deadlock

2. Faktor ekonomi
ð  Perkiraan biaya yang dibutuhkan : software, pemeliharaan hardware, training, operasi dsb.
ð  System yang lebih familier dengan personal-personalnya
ð  Kemampuan pelayanan vendor (penjual)

Fase-4. Perancangan Model Logikal database dalam Proses Perancangan Database
 Didalam fase ini ada 2 kegiatan:
  1. Pemetaan system independent (Tansformsi)
ð  Pemetaan dari ER (entity relationship) diagram ke bentuk database yang dipilih
ð  Jenis-jenis model database adalah relasional, hierarki, jaringan dan object oriented

  1. Penyesuaian skema ke DBMS
ð  Kita harus menyesuaikan skema yang diperoleh ke bentuk database yang dipilih, karena setiap database mempunyai model data yang berbeda
ð  Bila database yang dipilih adalah database relasional, maka relasi harus dinormalisasikan terlebih dahulu

Fase-5. Perancangan Fisik Database dalam Proses Perancangan Database
Perancangan fisik database meliputi :
ð  Perancangan aturan integrity
ð  Analisis transaksi
ð  Pemilihan organisasi file
ð  Pemilihan indekx
ð  Pengontrolan redudansi
ð  Perancangan view untuk pemakai
ð  Pemberian hak pengaksesan untuk pemakai

Beberapa petunjuk dalam pemilihan database secara fisik:
1.   Respon Time
Waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi database yang diajukan untuk menjalankan suatu tanggapan
2.  Space Utility
Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file database dan struktur-struktur jalur akses
3.  transaction throughput
Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses permenit oleh system database, dan merupakan parameter kritis dari system transaksi (missal: digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll)

Fase-6. Implementasi Sistem Database dalam Proses Perancangan Database
ð  pembentukan database file
ð  pengisian data
ð  konversi data (bila perbaikan system lama)
ð  implementasi transaksi database
ð  testing dan validasi


Sekian dan semoga bermanfaat yaaa...
Next time kita ketemu lagi dengan bahasan yang selalu beda dan masih seputar dunia informatika. Salam informatika! :D

No comments:

Post a Comment