Tuesday, June 30, 2015

Konsep dan Arsitektur Basis Data (Database)

Setelah sekian lama akhirnya update lagi ya hehe...
Masih tetap tentang Basis Data (Database), namun kali ini kita membahas tentang Konsep dan Arsitektur Basis Data (Database). Let's cekidot


2.1 Model Data, Schema dan Kebebasan Data

Dalam pembuatan basis data, agar basis data yang dibuat bisa sesuai dengan yang diinginkan maka diperlukan proses perancangan terlebih dahulu. Dimana dalam proses ini dilakukan pendeskripsian data dalam bentuk schema serta pembuatan model datanya. Untuk itu kita perlu mengetahui konsep dari schema dan model data dalam basis data.

Schema merupakan diskripsi dari basis data berupa abstraksi data yang terdiri dari nama dan tipe dari record, item-item data, serta constraint dari basis data.

Sedangkan model data merupakan alat utama yang digunakan untuk menyediakan abstraksi data. Sehingga model data merupakan penggambaran dari schema basis data.

Ada tiga kategori dalam model data, yaitu :
1. Model data tingkat tinggi
Model data ini menggunakan konsep seperti entity, attribute, dan relationship.

2. Model data representasional atau implementasi
Termasuk dalam jenis ini adalah model data relasional, jaringan, dan hirarki. Dimana data disajikan dengan menggunakan struktur record (record-based data model)

3. Model data fisik
Model data ini menggambarkan bagaimana data disimpan dalam komputer yaitu dalam format-format record, urutan-urutan record, dan access path. Model data nantinya akan menggambarkan setiap level dari basis data yang tampak seperti pada gambar berikut ini.

- Internal level (internal schema)
Menjelaskan struktur penyimpanan fisik dari basis data menggunakan model data fisik.
- Conceptual level (conceptual schema)
Menjelaskan struktur penyimpanan dari keseluruhan basis data untuk dipakai oleh satu komunitas user menggunakan model data tingkat tinggi atau model data implementasi.
- External atau view level (external schema atau user view)
Menjelaskan sebagian basis data yang menjadi perhatian dari sekelompok user tertentu menggunakan model data tingkat tinggi atau model impelementasi.

Arsitektur three-schema dapat digunakan untuk menjelaskan konsep ‘kebebasan data’ (data independence) yang dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk merubah skema pada suatu level dari system basis data tanpa harus menyebabkan perubahan dari skema pada tingkat yang lebih tinggi
Terdapat dua jenis kebebasan data, yaitu :

- Logical data independence
Yaitu kemampuan untuk merubah skema konseptual termasuk juga constraint dari basis data tanpa harus merubah skema eksternal. Hanya definisi dari view dan mapping yang perlu dirubah dalam DBMS
- Physical data independence
Yaitu kemampuan untuk merubah skema internal tanpa harus merubah skema konseptual (eksternal) yang mungkin diperlukan karena file-file fisik yang harus diorganisasikan kembali (misalnya membuat struktur akses tambahan untuk meningkatkan kinerja membacaan atau perubahan data).


2.2 Model Basis Data
Model basis data menyatakan hubungan antar data yang tersimpan dalam basis data struktur data logis. Pada saat ini terdapat tiga model data yang sering digunakan, yaitu :

  • Hirarkis
  • Jaringan
  • Relasional

Model yang baru setelah relasional, beberapa nama yang sedang dikembangkan antara lain (sebagian ada di dalam konsep MPEG7):

  • DBMS deduktif
  • DBMS pakar
  • DBMS semantik
  • DBMS berorientasi objek
  • DBMS relasional universal

Beberapa produk sistem berorientasi objek telah beredar dipasaran, antara lain: OpenODB (Hewlett Packard) dan Object Source (Object Design Corp.).

1. Model Hirarkis
Biasa disebut dengan model pohon (tree model) menggunakan pola hubungan orangtua-anak (parent-child). Setiap simpul menyatakan sekumpulan medan (field) ).
Suatu simpul (node) yang terhubung ke simpul level di bawahnya adalah orangtua (parent);

  • Simpul yang dibawahi orangtua adalah anak (child );
  • Simpul yang tak memiliki anak adalah daun (leaf );
  • Hubungan orangtua dan anak adalah cabang (branch ).

Contoh produk DBMS yang menggunakan model hirarkis adalah IMS (Information management System), yang dikembangkan oleh dua perusahaan IBM dan Rockwell International Corporation.


 2. Model Jaringan
Distandarisasi tahun 1971 dengan sebutan model Data Base Task Group (DBTG) atau Conference on Data System Language (CODASYL) dimana DBTG bagian dari CODASYL. Satu simpul anak bisa memiliki lebih dari satu simpul orangtua, orangtua adalah pemilik (owner) dan anak adalah anggota.

Contoh : produk CA- IDBMS/DB dari Computer Associates International Inc yang sebelumnya IDBMS (Integrated DataBase Management System).


3. Model Relasional
Merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah digunakan dan dipahami, serta paling populer saat ini dimana sekumpulan tabel berdimensi dua (relasi atau tabel). Relasi dirancang untuk menghilangkan kemubaziran data. DBMS yang bermodelkan relasional disebut RDBMS (Relational DBMS) Meskipun relasi dikatakan sama dengan tabel, relasi pada sejumlah literatur sering disebut saat membicarakan struktur logis dan table adalah nama yang sering disebut pada basis data fisis. Selanjutnya istilah ‘tabel’ kadang digunakan untuk menggantikan relasi atau sebaliknya.


Ada beberapa sifat yang melekat pada suatu relasi:
1. Tak ada tupel (baris) yang kembar yaitu menjadi primary key
2. Urutan tupel tidaklah penting (tupel - tupel dapat dipandang dalam sembarang urutan);
2. Setiap atribut memiliki nama yang unik;
3. Letak atribut bebas (urutan atribut tidak penting);
4. Setiap atribut memiliki nilai tunggal dan jenisnya sama untuk semua tupel.
Contoh produk DBMS yang menggunakan model relasional:
1. DB2 dari IBM;
2. RDB/VMS dari Digital Equipment Corp.;
3. Oracle dari Oracle Corp.;
4. Informix dari Informix Corp.;
5. Sybase;
6. Keluarga dBase;
7. Microsoft Access
8. Microsoft SQL
9. Microsoft Visual Foxpro;


2.3 Bahasa dari Basis Data
Basis data memiliki bahasa yang digunakan untuk membuat spesifikasi skema konseptual dan internal, serta mapping antara keduanya. Dalam setiap DBMS minimal terdapat empat jenis bahasa yaitu :

1. DDL (Data Definition Language,)
Yaitu bahasa yang digunakan untuk menspesifikasikan kedua skema konseptual dan internal, jika dalam DBMS tidak ada pemisahan yang ketat antara kedua level tersebut. Jika DBMS memiliki pemisahan yang jelas, maka DDL hanya digunakan untuk menspesifikasikan skema konseptual.

2. VDL (View Definition Language)
Yaitu bahasa yang digunakan untuk menspesifikasikan user view dan mapping menjadi skema konseptual pada DBMS yang memiliki pemisah yang jelas antara skema konseptual dan internal.

3. DML (Data Manipulation Language)
Yaitu bahasa yang digunakan untuk melakukan manipulasi data (setelah dilakukan proses kompilasi skema konseptual).

4. SQL (Structured Query Language)
Yaitu bahasa yang digunakan untuk manipulasi basis data relasional yang mengintegrasikan DDL, DML, dan VDL. Pada DML terdapat dua jenis bahasa, yaitu :
1. High-Level (Non_procedural) DML.
- digunakan secara interaktif (interpreter)
- dapat dijadikan satu dengan general purpose programming language (embedded)
High-Level DML yang biasa digunakan secara interaktif disebut “ Query Language “.
2. Low-Level (Proedural) DML.
Digunakan secara embedded dalam suatu general purpose programming language

Bilamana kedua jenis DML diatas digunakan secara “embedded”, maka : bahasa pemrograman yang digunakan disebut sebagai “Host Language” DML-nya disebut “Sub Language”


2.4 Lingkungan Sistem Basis Data
Suatu Database Management System (DBMS) harus memiliki komponen-komponen
sebagai berikut :

  • File Manager, yang mengelola alokasi ruang, dalam disk dan struktur data yang dipakai untuk merepresentasikan informasi yang tersimpan dalam disk. Sebenarnya Sistem Operasi (tempat di mana DBMS diaktifkan) juga memiliki modul File Manager. Tetapi File Manager di DBMS lebih difokuskan pada efisiensi dan efektivitas penyimpanan.
  • Database Manager, yang menyediakan interface antara data low-level yang ada di basis data dengan program aplikasi dan query yang diberikan ke sistem
  • Query Processor, yang menerjemahkan perintah-perintah dalan query language ke perintah low-level yang dapat dimengerti oleh database manager. Di samping itu, Query Processor mentransformasikan permintaan user ke bentuk yang lebih efisien sehingga query menjadi lebih efektif.
  • DML Precompiler, yang mengkonversi perintah DML yakni ditambahkan dalam sebuah program aplikasi ke pemanggilan prosedur normal dalam bahasa induk. Precompiler ini akan berinteraksi dengan query processor
  • DDL Compiler, yang mengkonversi perintah-perintah DDL ke dalan sekumpulan label yang mengandung metadata. Tabel-tabel in kemudian disimpan dalam kamus data.

Sekian teman-teman :D

Saturday, June 20, 2015

Proses Perancangan Database

Happy weekend guys! Masih berhubungan sama database ya, jangan bosen bosen hehe... Kali ini kita akan membahas tentang Proses Perancangan Database. Yuk cekidot!

Dalam Proses Perancangan Database, terdapat satu sistem yaitu Sistem Daur Hidup Aplikasi Database.
1.     Pendefinisian Sistem
ð  Pendefinisian dari ruang lingkup system database, pemakainya dan aplikasinya
2.    Perancangan Database
ð  Perancangan model konseptual database
ð  Perancangan model logika database
ð  Perancangan fisik database
3.    Implementasi
ð  Pembuatan file database
ð  Penerapan aplikasi perangkat lunak
4.    Pengisian dan konversi data (loading)
ð  Pengisian data ke dalam database
ð  Pengkonversian data dari file lama ke file baru
5.    Konversi Aplikasi
ð  Aplikasi Software dari system lama ke system baru
6.    Testing dan Validasi
ð  Sistem baru di tes dan di validasi
7.    Operasi
ð  Pengoperasian system database dan aplikasinya
8.    Monitoring dan Pemeliharaan
ð  Pengontrolan dan pemeliharaan

Perancangan Database dalam Proses Perancangan Database
Kemudian ada juga Perancangan Database dalam Proses Perancangan Database. Perancangan database akan mendukung pengoperasian-pengoperasian dan tujuan dari organisasi
Tujuan Perancangan Database
Ø  Untuk menyajikan data dan hubungan antar data yang diperlukan oleh pemakai dan aplikasi
Ø  Untuk mempermudah pemahaman informasi
Ø  Untuk melengkapi model data yang mendukung transaksi-transaksi yang diperlukan
Ø  Untuk mendukung proses permintaan dan performance seperti waktu respon, waktu proses dan tempat penyimpanan
Fase-fase dari Proses Perancangan Database
  1. Pengumpulan dan analisis permintaan
  2. Perancangan model konseptual database
  3. Pemilihan DBMS
  4. Perancangan model logical database
  5. Perancangan fisik database
  6. Implementasi database

Fase-1. Pengumpulan dan analisis Permintaan-permintaan
Fase ini meliputi pengumpulan dan analisis permintaan dari para pemakai maupun area aplikasi dari Proses Perancangan Database.

Aktifitas-aktifitas yang dilakukan dalam salah satu fase Proses Perancangan Database ini:
ð  Mengidentifikasikan kelompok dari pemakai dan area aplikasi
ð  Mempelajari dokumen-dokumen yang ada
(bentuk-bentuk formulir, laporan, aturan-aturan)
ð  Menganalisis lingkungan operasional dan pemrosesan permintaan
ð  Mengadakan questioner dan interview

Fase-2. Perancangan Model Konseptual Database
ð  Fase ini meliputi penyajian data dan hubungan-hubungannya yang disimpan dalam database.
ð  Model data ini terpisah dari detail implementasi seperti DBMS yang digunakan, program aplikasi dan perangkat kerasnya.

Pada fase ini dilakukan 2 aktifitas:
a.  Perancangan skema konseptual
Aktifitas- aktifitas yang dilakukan:
ð  Mengidentifikasi tipe entity, atribut-atributnya serta keterhubungan antar entity
ð  Menentukan key dari atribut-atribut tersebut
ð  Menentukan cardinaliti ratio dan participation constraint
ð  Bila diperlukan ditambahkan spesialisasi atau generalisasi

Terdapat 2 macam pendekatan dalam Proses Perancangan Database:
  1. Perancangan skema tersentralisasi
ð  Semua permintaan user dan aplikasi dirancang menjadi satu kesatuan. Autorisasi tersentralisasi oleh DBA.
ð  DBA bertanggungjawab penuh dalam perancangan
ð  Diperlukan perancang database yang ahli dan memahami permintaan-permintaan untuk setiap pemakai

  1. Perancangan skema integrasi dalam Proses Perancangan Database
ð  Setiap kelompok pemakai dapat merancang database meraka sendiri-sendiri
ð  Setelah skema konseptual database terbentuk, proses integrasi dilanjutkan oleh DBA
ð  Pembentukan entity-entity, atribut-atribut dan domain harus jelas dan seragam pada setiap user group

Strategi-strategi pada perancangan skema dalam Proses Perancangan Database:
  1. Top Down Strategi
ð  Perancangan dimulai dari pendefinisian tipe-tipe entitynya terlebih dahulu, setelah itu dilanjutkan dengan keterhubungannya beserta atribut-atributnya
ð  Pendefinisian tipe entity dari lebih tinggi ke tipe yang lebih rendah. Contoh : menggunakan spesialisasi

  1. Bottom Up Strategi
ð  Perancangan dimulai dari pendefinisian atribut-atribut terlebih dahulu, setelah itu dilanjutkan dengan keterhubungannya beserta atribut-atributnya
ð  Pendefinisian tipe entity dari lebih rendah ke tipe yang lebih tinggi. Contoh : menggunakan Generalisasi

  1. Inside-Out Strategi
ð  Special kasus dari Bottom Up Strategi dimana difokuskan ke konsep-konsep utama baru ke konsep lainnya.

  1. Mixed Strategi
ð  Gabungan dari Top Down dan Bottom Up Strategi

  1. Perancangan transaksi dalam Proses Perancangan Database
ð  Transaksi merupakan represantasi dari aktifitas-aktifitas terhadap database
ð  Perancangan transaksi harus disesuaikan dengan kebutuhan para pemakai dan area aplikasi

Kegiatan-kegiatan dalam perancangan transaksi pada tingkat konseptual meliputi:
ð  Mengidentifikasi input/output
ð  Mengidentifikasi fungsi transaksi

Jenis-jenis Transaksi:
v  Retrieval transaksi
Transaksi yang mencari data untuk menampilkan laporan pada layer
v  Update transaksi
Transaksi untuk menambahkan, menghapus dan memodifikasi record-record di dalam database
v  Mixed transaksi
Transaksi untuk mencari data sekaligus untuk update data

Fase-3. Pemilihan DBMS dalam Proses Perancangan Database
Terdapat dua faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan DBMS dalam Proses Perancangan Database:
1. Faktor teknik
ð  Pendefinisian primary key, foreign key, tipe data dan domain
ð  Tersedianya control integrity, mekanisasi view, kamus data dan kemandirian data
ð  Tipe-tipe model data yang tersedia
ð  Pemeliharaan struktur file
ð  Kemudahan reorganisasi, indexing
ð  Tersedianya kompresi data
ð  Bahasa query yang tersedia
ð  Tersedianya system interface
ð  Multi user diperbolehkan
ð  Tersedianya backup dan recovery
ð  Tersedianya pengontrolan konkurensi
ð  Tersedianya penanganan deadlock

2. Faktor ekonomi
ð  Perkiraan biaya yang dibutuhkan : software, pemeliharaan hardware, training, operasi dsb.
ð  System yang lebih familier dengan personal-personalnya
ð  Kemampuan pelayanan vendor (penjual)

Fase-4. Perancangan Model Logikal database dalam Proses Perancangan Database
 Didalam fase ini ada 2 kegiatan:
  1. Pemetaan system independent (Tansformsi)
ð  Pemetaan dari ER (entity relationship) diagram ke bentuk database yang dipilih
ð  Jenis-jenis model database adalah relasional, hierarki, jaringan dan object oriented

  1. Penyesuaian skema ke DBMS
ð  Kita harus menyesuaikan skema yang diperoleh ke bentuk database yang dipilih, karena setiap database mempunyai model data yang berbeda
ð  Bila database yang dipilih adalah database relasional, maka relasi harus dinormalisasikan terlebih dahulu

Fase-5. Perancangan Fisik Database dalam Proses Perancangan Database
Perancangan fisik database meliputi :
ð  Perancangan aturan integrity
ð  Analisis transaksi
ð  Pemilihan organisasi file
ð  Pemilihan indekx
ð  Pengontrolan redudansi
ð  Perancangan view untuk pemakai
ð  Pemberian hak pengaksesan untuk pemakai

Beberapa petunjuk dalam pemilihan database secara fisik:
1.   Respon Time
Waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi database yang diajukan untuk menjalankan suatu tanggapan
2.  Space Utility
Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file database dan struktur-struktur jalur akses
3.  transaction throughput
Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses permenit oleh system database, dan merupakan parameter kritis dari system transaksi (missal: digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll)

Fase-6. Implementasi Sistem Database dalam Proses Perancangan Database
ð  pembentukan database file
ð  pengisian data
ð  konversi data (bila perbaikan system lama)
ð  implementasi transaksi database
ð  testing dan validasi


Sekian dan semoga bermanfaat yaaa...
Next time kita ketemu lagi dengan bahasan yang selalu beda dan masih seputar dunia informatika. Salam informatika! :D

Tuesday, June 16, 2015

Basis Data (Database)

Halooooo...
Masih ketemu sama admin keceh yang hebohnya meletup letup.
Pertemuan sebelumnya kan kita membahas tentang Cara mengkoneksikan PHP dan database MySQL sama CRUD (Create Update Delete). Nah untuk pertemuan kuliah kali ini, kita akan membahas tentang Basis Data (Database).
Let's cekidot...


Data, Informasi dan Basis Data (Database)

Sebelum membahas tentang basis data (database), kita harus tau apa itu data. Data merupakan fakta mengenai suatu objek seperti manusia, benda, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang dapat dicatat dan mempunyai arti secara implisit. Data dapat dinyatakan dalam bentuk angka, karakter atau simbol, sehingga bila data dikumpulkan dan saling berhubungan maka dikenal dengan istilah basis data (database) [Ramez2000].

Pengertian data dalam istilah basis data (database) ada bermacam-macam. Sedangkan menurut George Tsu-der Chou basis data merupakan kumpulan informasi bermanfaat yang diorganisasikan ke dalam aturan yang khusus. Informasi ini adalah data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang [Abdul1999]. Menurut Encyclopedia of Computer Science and Engineer, para ilmuwan di bidang informasi menerima definisi standar informasi yaitu data yang digunakan dalam pengambilan keputusan.

Definisi lain dari basis data (database) menurut Fabbri dan Schwab adalah sistem berkas terpadu yang dirancang terutama untuk meminimalkan duplikasi data.

Menurut Ramez Elmasri mendefinisikan basis data (database) lebih dibatasi pada arti implisit yang khusus, yaitu:
a. Basis data (database) merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata (real world).
b. Basis data (database) merupakan kumpulan data dari berbagai sumber yang secara logika mempunyai arti implisit. Sehingga data yang terkumpul secara acak dan tanpa mempunyai arti, tidak dapat disebut basis data.
c. Basis data (database) perlu dirancang, dibangun dan data dikumpulkan untuk suatu tujuan. Basis data dapat digunakan oleh beberapa user dan beberapa aplikasi yang sesuai dengan kepentingan user.
Dari beberapa definisi-definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa basis data memounyai berbagai sumber data dalam pengumpulan data, bervariasi derajat interaksi kejadian dari dunia nyata, dirancang dan dibangun agar dapat digunakan oleh beberapa user untuk berbagai kepentingan [Waliyanto2000].

Hirarki Data
Data dalam basis data (database) diorganisasikan ke dalam bentuk elemen data (field), rekaman (record), dan berkas (file). Definisi dari ketiganya adalah sebagai berikut:
Elemen data basis data (database) adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Misalnya data siswa terdiri dari NIS, Nama, Alamat, Telepon atau Jenis Kelamin. Rekaman basis data (database) merupakan gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman adalah baris atau tupel. Berkas basis data (database) adalah himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama.



Sistem Basis Data
[Waliyanto2000] Gabungan antara basis data (database) dan perangkat lunak SMBD (Sistem Manajemen Basis Data) termasuk di dalamnya program aplikasi yang dibuat dan bekerja dalam satu system disebut dengan Sistem Basis Data.

C. J. Date menyatakan bahwa sistem basis data (database) dapat dianggap sebagai tempat untuk sekumpulan berkas data yang terkomputerisasi dengan tujuan untuk memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan.



Data Base Management System (DBMS) / Sistem Manajemen Basis Data (SMB)
Dalam basis data (database), dikenal juga istilah DBMS. DBMS dapat diartikan sebagai program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memodifikasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis dan efisien.

Kelebihan dari DBMS antara lain adalah:
Kepraktisan. DBMS menyediakan media penyimpan permanen yang berukuran kecil namun banyak menyimpan data jika dibandingkan dengan menggunakan kertas.
Kecepatan. Komputer dapat mencari dan menampilkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat.
Mengurangi kejemuan. Pekerjaan yang berulang-ulang dapat menimbulkan kebosanan bagi manusia, sedangkan mesin tidak merasakannya.
Update to date. Informasi yang tersedia selalu berubah dan akurat setiap.

Keuntungan-keuntungan dalam penggunaan DBMS antara lain adalah:
a. Pemusatan kontrol data. Dengan satu DBMS di bawah kontrol satu orang atau kelompok dapat menjamin terpeliharanya standar kualitas data dan keamanan batas penggunaannya serta dapat menetralkan konflik yang terjadi dalam persyaratan data dan integritas data dapat terjaga.
b. Pemakaian data bersama (Shared Data). Informasi yang ada dalam basis data dapat digunakan lebih efektif dengan pemakaian beberapa user dengan kontrol data yang terjaga.
c. Data yang bebas (independent). Program aplikasi terpisah dengan data yang disimpan dalam komputer.
d. Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru.
e. Pemakaian secara langsung. DBMS menyediakan interface yang memudahkan pengguna dalam mengolah data.
f. Data yang berlebihan dapat dikontrol. Data yang dimasukkan dapat terjadi kerangkapan (redudant), untuk itu DBMS berfungsi untuk menurunkan tingkat redudancy dan pengelolaan proses pembaruan data.
g. Pandangan user (user view). Ada kemungkinan basis data yang diakses adalah sama, maka DBMS mampu mengatur interface yang berbeda dan disesuaikan dengan pemahaman tiap user terhadap basis data menurut kebutuhan.
  
Kelemahan-kelemahan DBMS antara lain:
a. Biaya. Kebutuhan untuk medapatkan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat cukup mahal, termasuk biaya pemeliharaan dan sumber daya manusia yang mengelola basis data tersebut.
b. Sangat kompleks. Sistem basis data lebih kompleks dibandingkan dengan proses berkas, sehingga dapat mudah terjadinya kesalahan dan semakin sulit dalam pemeliharaan data.
c. Resiko data yang terpusat. Data yang terpusat dalam satu lokasi dapat beresiko kehilangan data selama proses aplikasi.

Fungsi basis data (database):
1. Membuat agar user mudah mendapatkan data.
2. Menyediakan tempat penyimpanan data yang relevan.
3. Menghapus data yang berlebihan.
4. Melindungi data dari kerusakan fisik.
5. Memungkinkan perkembangan lebih lanjut di dalam sistem database.

Perbankan merupakan salah satu jenis basis data terdistribusi. Basis Data Terdistribusi adalah kumpulan data logic yang saling berhubungan secara fisik terdistribusi dalam jaringan komputer,  yang tidak tergantung dari program aplikasi sekarang maupun masa yang akan datang.

Ciri-ciri basis data (database) terdistribusi
- Data disimpan di sejumlah tempat
- Prosessor pada tempat yang berbeda tersebut dihubungkan dengan jaringan komputer
- Sistem basis data terdistribusi bukan terdiri dari sekumpulan file yang berada pada berbagai tempat tetapi pada sebuah basis data di berbagai tempat
- Setiap tempat secara mandiri memproses permintaan  user yang membutuhkan akses ke data di tempat tersebut dan juga mampu untuk memproses data yang tersimpan di tempat lain.

 Keuntungan yang diberikan oleh sistem basis data (database) terdistribusi
-          Pengelolaan secara transparan data yang terdistribusi
-          Mengacu pada struktur organisasi
-          Meningkatkan untuk berbagi dan otonomi lokal
-          Meningkatkan ketersediaan data
-          Meningkatkan kehandalan
-          Meningkatkan performasi kerja
-          Memudahkan pengembangan sistem

Kerugian yang diberikan sistem basis data (database) terdistribusi
-          Kompleksitas manajemen
-          Kontrol integritas lebih sulit
-          Biaya pengembangan
-          Keamanan
-          Sulitnya standarisasi
-          Menambah kebutuhan penyimpanan

-          Lebih sulit dalam mengatur lingkungan data


Sekian kuliah kita tentang basis data (database) terima kasih yaaa....
Kalau ada yang kurang paham, bisa cari referensi di web lain hehe...
Mari kita tetap semangat kuliah informatika! Fighting! :D